Ramayana 3

Lalu anoman berubah ke wujud aslinya dan mengantarkan Rama dan Laksmana ke tempat Sugriwa. Ketika bertemu, Sugriwa menjamu tamu tersebut seadanya. Rama meminta bantuan pada Sugriwa untuk membebaskan Sita dari tangan Rahwana. Sugriwa pun meminta agar Rama membantu mengembalikan Kishkenda pada Sugriwa dengan membunuh Subali terlebih dahulu. Akhirnya Rama setuju. Rencananya, Sugriwa harus datang sendiri menantang Subali dan Rama akan menembak Subali dari kejauhan.

Benar saja, Sugriwa menantang Subali di pusat kota Kishkenda dan Rama mengawasi dari jauh. Subali yang gampang emosi keluar dan langsung menghajar adiknya itu. Mereka bertarung sengit, sementara itu, Rama dari kejauhan sulit membedakan Subali dan Sugriwa karena keduanya mirip, Rama pun ragu untuk memanah. Hingga Sugriwa hendak dibunuh oleh Subali karena terdesak dalam pertarungan, tapi untung dia dapat melarikan diri. Sugriwa kesal pada Rama yang tidak kunjung menembak Subali. Rama menjelaskan bahwa Subali mirip dengan Sugriwa.

Karena tidak berhasil, rencana kedua yaitu dengan memasang janur kuning di leher sugriwa agar Rama dapat membedakan. Benar saja, kali ini Sugriwa menantang ulang dan ketika bertarung, dengan panah sakti Rama, dia menembak Subali dari kejauhan dan kena di dadanya..
Subali yang sekarat memaki-maki Rama yang dianggapnya pengecut dan tidak ksatria karena menembaknya. Tapi Rama kemudian bersabda : panahku adalah panah suci, dia hanya akan menembus kulit orang-orang yang berdosa,.

Seandainya Subali suci, maka panah itu malah akan berbalik pada Rama, tapi ternyata tidak. Dan Subali pun sadar akan dosa-dosanya di masa lalu.. Akhirnya dia mati dengan ikhlas.. Sebelumnya, dia menitipkan anaknya yang bernama Anggada (kera merah) pada sugriwa agar dirawat. Kelak Anggada berjasa besar pada perang Alengka. (ajian pancasunya subali sudah tidak berfungsi karena dewata sudah menggariskan dia mati di tangan rama)

Sugriwa menjadi raja Kishkenda kembali dan dia mengasuh Anggada dengan baik. Sesuai janji pada Rama (walaupun sempat lupa), Sugriwa membntu Rama untuk mendapatkan Sita kembali..
Itu terjadi setelah Hanoman, Anggada, Anila (kera biru,mungkin akan saya ceritakan lain kali) sudah besar.
Sugriwa memilih pasukan terbaiknya untuk menyerang Alengka..

Nah, pada awalnya mereka pergi ke india bagian selatan dan sampailah di tempat sebuah gua yang bersemayam arsitek kuno bernama Mayasura, atas petunjuknya, mereka pergi ke pantai di seberang laut untuk pergi ke Alengka. (Anila mungkin diajari oleh Mayasura karena Anila juga ahli bngunan).
Di pantai tersebut, para pasukan bertmu dengan Sempati, burung besar tak bersayap yang punya penglihatan sangat tajam dan dapat melihat jauh sekali. Atas petunjuk Sempati, mereka tahu bahwa Sita masih hidup dan sekarang di Alengka di Taman Asoka. Karena menolong pasukan Rama, Sempati mendapatkan sayapnya kembali.

Sempati ini adalah kakak Jatayu yang tewas karena berusaha menolong Sita ketika pertama kali diculik dari hutan oleh Rahwana. Sempati kehilangan sayap karena pada waktu muda dulu dia pernah menolong Jatayu dari panasnya Matahari. Jatayu sendiri adalah sahabt karib dari Dasarata, ayah Rama.

Hanoman memberi kabar kepada Rama bahwa Sita masih hidup dan sekarang di sekap di Taman Asoka di Alengka, Rama dan Sugriwa segera menyusul para wanara di tepi pantai. Alengka adalah sebuah kerajaan disebrang pulau selatan India (sekarang Shri Lanka). Karena terhalang oleh laut, Rama mengadakan upacara untuk meminta bantuan pada Batara Baruna (dewa laut). Tapi setelah 3 hari 3 malam tidak ada jawaban, maka Rama kesal dan menembakkan panahnya ke lautan, seketika laut menjadi semakin dan semakin surut,. Baruna yang tahu akan hal itu, langsung menghdap Rama dan meminta maaf atas kelalaiannya serta memohon agar anak panah Rama ditarik kembali dari laut. Baruna menyarankan agar para pasukan membangun jembatan besar untuk menyeberang Alengka.

Rama menunjuk Anila (kera biru) untuk menjadi arsitek dalam pembangunan jembtan besar tersebut.
Singkat cerita jembatan tersebut jadi dan dinamai jembatan Situbanda.

Pasukan Ramawijaya siap berperang, tapi sebelumnya Hanoman diperintah Rama untuk mengecek keberadaan Sita di Taman Asoka, Sebelumnya Hanoman diberi sebuah perhiasan milik Sita untuk membuktikan bahwa dirinya adalah utusan Rama.
Hanoman terbang ke Alengka dan menyelinap masuk tanpa diketahui dan bertemu Sita, dia menjelaskan segalanya pada Sita dan sempat mengajak agar Sita kembali bersamanya. Tapi Sita ingin Rama sendiri yang datang kepadanya dan menyelamatkannya. Oke, Hanoman cabut lagi dan kembali ke Rama mengabarkan segalanya tentang Sita.

Seblum memastikan pasukannya akan berperang, Anggada diutus ke Alengka untuk menyampaikan pesanĀ agar Rahwana mengembalikan Sita dan tidak perlu ada peperangan besar, tapi Rahwana enggan. (bersambung)